Saat sedang menikmati decakan turun nya air hujan yang secara bergerombol. Aku tidak bilang bahwa aku menyukai hujan, hanya saja aku suka sekali ketika hujan sedang menurunkan air nya ke bumi ku, benar hujan seperti sedang bercerita. Bercerita tentang kisah masa lalu yang terlewatkan bahkan hampir terlupakan oleh waktu ang terus menurus berjalan. Banyak orang mengatakan tak suka akan turun nya hujan, aku tak begitu masalah akan hal itu. Hanya saja hujan sangat memberi harapan kepada bumi untuk selalu mengingatkan kita agar apa yang telah diberikan, itulah yang terbaik. Hujan yang dari ketinggian, menyapa sebentar kemudian menghilang bersama dingin.
Tak menyampaikan isyarat apa-apa. Aku dan hujan mungkin episode indah tentang malam ku yang tepat untuk kali ini. Hujan telah mengajarkan ku bahwa dalam suatu kesendirian itu hanyalah istilah lain dari ketiadaan teman bicara. Meskipun begitu, ada ketenangan tersendiri yang ingin sekali ku pecahkan dengan teriakan 'aku rindu kamu' ah bukan, bukan itu yang ingin kuteriaakan. Tetapi 'aku rindu kita' itu yang benar. Kenapa mendengarkan sebuah lagu yang kita suka selalu seperti pertama kali kita mendengarnya? Sama seperti awal bagaimana kita bertemu, aku tak terlalu ingat tentang hal itu.
Yang ku ingat jelas hanyalah senyum kecil disudut bibirmu. Sangat indah dan begitu sempurna, itu kataku waktu melihatmu pertama kalinya. Mungkin melirik mu sesekali adalah hobby ku waktu itu. Tapi untuk sekarang, dan untuk apa yang telah kita perjuangkan pada akhirnya akan menghasilkan sebuah penyesalan. Cocok. Aku pikir melupakan mu,kita, adalah usaha nyata ku untuk melanjutkan hidup dan tak henti untuk melantunkan doa untuk mu yang itu-itu saja, kebahagiaan mu. Serupa sepasang kekasih, berjalan menjauh, membawa kenangannya masing-masing. 'Kita adalah sepasang pelupa yang saling melupakan hal yang sama, yaitu saling melupakan.' itu kata ku dalam hati yang sedang berusaha melupakan mu yang sebenarnya hanya begitu tak bisa kulupakan.
Seperti baru saja membeli buku tulis yang baru dan tidak sabar untuk diisi itulah aku yang saat ini. Lama kenangan itu sudah kulupakan, memang terkadang mampir dan menyapa ku sesekali. Tak apa kata ku. For now, mencintai orang yang baru adalah cara ku untuk merayakan hidup dengan cara yang begitu sederhana. Dan mencintai mu adalah sebuah seni untuk ku. Seni yang menurutku adalah sebuah garis-garis puisi yang kucoba baca di lingkar senyum mu. Se-sederhana itu.
Tak menyampaikan isyarat apa-apa. Aku dan hujan mungkin episode indah tentang malam ku yang tepat untuk kali ini. Hujan telah mengajarkan ku bahwa dalam suatu kesendirian itu hanyalah istilah lain dari ketiadaan teman bicara. Meskipun begitu, ada ketenangan tersendiri yang ingin sekali ku pecahkan dengan teriakan 'aku rindu kamu' ah bukan, bukan itu yang ingin kuteriaakan. Tetapi 'aku rindu kita' itu yang benar. Kenapa mendengarkan sebuah lagu yang kita suka selalu seperti pertama kali kita mendengarnya? Sama seperti awal bagaimana kita bertemu, aku tak terlalu ingat tentang hal itu.
Yang ku ingat jelas hanyalah senyum kecil disudut bibirmu. Sangat indah dan begitu sempurna, itu kataku waktu melihatmu pertama kalinya. Mungkin melirik mu sesekali adalah hobby ku waktu itu. Tapi untuk sekarang, dan untuk apa yang telah kita perjuangkan pada akhirnya akan menghasilkan sebuah penyesalan. Cocok. Aku pikir melupakan mu,kita, adalah usaha nyata ku untuk melanjutkan hidup dan tak henti untuk melantunkan doa untuk mu yang itu-itu saja, kebahagiaan mu. Serupa sepasang kekasih, berjalan menjauh, membawa kenangannya masing-masing. 'Kita adalah sepasang pelupa yang saling melupakan hal yang sama, yaitu saling melupakan.' itu kata ku dalam hati yang sedang berusaha melupakan mu yang sebenarnya hanya begitu tak bisa kulupakan.
Seperti baru saja membeli buku tulis yang baru dan tidak sabar untuk diisi itulah aku yang saat ini. Lama kenangan itu sudah kulupakan, memang terkadang mampir dan menyapa ku sesekali. Tak apa kata ku. For now, mencintai orang yang baru adalah cara ku untuk merayakan hidup dengan cara yang begitu sederhana. Dan mencintai mu adalah sebuah seni untuk ku. Seni yang menurutku adalah sebuah garis-garis puisi yang kucoba baca di lingkar senyum mu. Se-sederhana itu.
Selamat malam.
No comments:
Post a Comment