- Wynni Noveria
- She's just like everyone else you've meet. A worshiper of a great band called Coldplay. Have fun is suck her favourite things to do, not often. She's biggest obsession is to travel the world with someone she loved. Part time lover and full time friends. And by the way, don't hurt her feeling she's bad at forgive
Tentang hujan
Saat sedang menikmati decakan turun nya air hujan yang secara bergerombol. Aku tidak bilang bahwa aku menyukai hujan, hanya saja aku suka sekali ketika hujan sedang menurunkan air nya ke bumi ku, benar hujan seperti sedang bercerita. Bercerita tentang kisah masa lalu yang terlewatkan bahkan hampir terlupakan oleh waktu ang terus menurus berjalan. Banyak orang mengatakan tak suka akan turun nya hujan, aku tak begitu masalah akan hal itu. Hanya saja hujan sangat memberi harapan kepada bumi untuk selalu mengingatkan kita agar apa yang telah diberikan, itulah yang terbaik. Hujan yang dari ketinggian, menyapa sebentar kemudian menghilang bersama dingin.
Tak menyampaikan isyarat apa-apa. Aku dan hujan mungkin episode indah tentang malam ku yang tepat untuk kali ini. Hujan telah mengajarkan ku bahwa dalam suatu kesendirian itu hanyalah istilah lain dari ketiadaan teman bicara. Meskipun begitu, ada ketenangan tersendiri yang ingin sekali ku pecahkan dengan teriakan 'aku rindu kamu' ah bukan, bukan itu yang ingin kuteriaakan. Tetapi 'aku rindu kita' itu yang benar. Kenapa mendengarkan sebuah lagu yang kita suka selalu seperti pertama kali kita mendengarnya? Sama seperti awal bagaimana kita bertemu, aku tak terlalu ingat tentang hal itu.
Yang ku ingat jelas hanyalah senyum kecil disudut bibirmu. Sangat indah dan begitu sempurna, itu kataku waktu melihatmu pertama kalinya. Mungkin melirik mu sesekali adalah hobby ku waktu itu. Tapi untuk sekarang, dan untuk apa yang telah kita perjuangkan pada akhirnya akan menghasilkan sebuah penyesalan. Cocok. Aku pikir melupakan mu,kita, adalah usaha nyata ku untuk melanjutkan hidup dan tak henti untuk melantunkan doa untuk mu yang itu-itu saja, kebahagiaan mu. Serupa sepasang kekasih, berjalan menjauh, membawa kenangannya masing-masing. 'Kita adalah sepasang pelupa yang saling melupakan hal yang sama, yaitu saling melupakan.' itu kata ku dalam hati yang sedang berusaha melupakan mu yang sebenarnya hanya begitu tak bisa kulupakan.
Seperti baru saja membeli buku tulis yang baru dan tidak sabar untuk diisi itulah aku yang saat ini. Lama kenangan itu sudah kulupakan, memang terkadang mampir dan menyapa ku sesekali. Tak apa kata ku. For now, mencintai orang yang baru adalah cara ku untuk merayakan hidup dengan cara yang begitu sederhana. Dan mencintai mu adalah sebuah seni untuk ku. Seni yang menurutku adalah sebuah garis-garis puisi yang kucoba baca di lingkar senyum mu. Se-sederhana itu.
Tak menyampaikan isyarat apa-apa. Aku dan hujan mungkin episode indah tentang malam ku yang tepat untuk kali ini. Hujan telah mengajarkan ku bahwa dalam suatu kesendirian itu hanyalah istilah lain dari ketiadaan teman bicara. Meskipun begitu, ada ketenangan tersendiri yang ingin sekali ku pecahkan dengan teriakan 'aku rindu kamu' ah bukan, bukan itu yang ingin kuteriaakan. Tetapi 'aku rindu kita' itu yang benar. Kenapa mendengarkan sebuah lagu yang kita suka selalu seperti pertama kali kita mendengarnya? Sama seperti awal bagaimana kita bertemu, aku tak terlalu ingat tentang hal itu.
Yang ku ingat jelas hanyalah senyum kecil disudut bibirmu. Sangat indah dan begitu sempurna, itu kataku waktu melihatmu pertama kalinya. Mungkin melirik mu sesekali adalah hobby ku waktu itu. Tapi untuk sekarang, dan untuk apa yang telah kita perjuangkan pada akhirnya akan menghasilkan sebuah penyesalan. Cocok. Aku pikir melupakan mu,kita, adalah usaha nyata ku untuk melanjutkan hidup dan tak henti untuk melantunkan doa untuk mu yang itu-itu saja, kebahagiaan mu. Serupa sepasang kekasih, berjalan menjauh, membawa kenangannya masing-masing. 'Kita adalah sepasang pelupa yang saling melupakan hal yang sama, yaitu saling melupakan.' itu kata ku dalam hati yang sedang berusaha melupakan mu yang sebenarnya hanya begitu tak bisa kulupakan.
Seperti baru saja membeli buku tulis yang baru dan tidak sabar untuk diisi itulah aku yang saat ini. Lama kenangan itu sudah kulupakan, memang terkadang mampir dan menyapa ku sesekali. Tak apa kata ku. For now, mencintai orang yang baru adalah cara ku untuk merayakan hidup dengan cara yang begitu sederhana. Dan mencintai mu adalah sebuah seni untuk ku. Seni yang menurutku adalah sebuah garis-garis puisi yang kucoba baca di lingkar senyum mu. Se-sederhana itu.
Selamat malam.
Polaroid
Mungkin untuk saat ini mimpi terbesar ku itu beli camera dengan jeripayah sendiri lebih mengasikkan. Polaroid camera jadi target yang tepat ditahun yang lagi trend-trend nya begini kan. Gue yang terdesak oleh tekanan pergaulan juga ngerasa gimana gitu, kalo ya gitu. Tau sendiri kan yang ngerasa anak gaul? Gue nggak bilang kalo gue anak gaul, tapi gue cuma kepingin camera polaroid. Usaha nabung gue sekarang lumayan maju-mundur, antara yang lupa kalo lagi nabung buat beli camera sama kehilafan gue yang nggak ada hentinya. Kamar gue pasti bakal keliatan keren gitu ya ada wall of frame isi nya hasil jepretan dari polaroid. Agak aneh sih kenapa gue curhat nya disini, mungkin ada readers yang baca terus minta alamat terus ngirim ini kerumah gue untuh.
About the girls
"Girls are like apples. the best ones are at the top of the trees. The boys don’t want to reach for the good ones because they are afraid of falling and getting hurt. instead, the just get the rotten apples that are on the ground that aren’t as good but easy. so the apples at the top think there is something wrong with them, when in reality, they are amazing. they just have to wait for the right boy to come along, the one who’s brave enough to climb all the way to the top of the tree." ―Pete Wentz
Aku ingin
"Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu"
"Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada"— Sapardi Djoko Damono (1989)Se-sederhana dan sesulit itu.
Sunday morning
Selamat pagi. Pagi ku mungkin datang begitu cepat, tapi selalu ku sambut dengan begitu semangat. Yup, tepat jam tujuh tadi aku bangun pagi. Langsung buru-buru buat mandi, padahal enggak mau pergi kemana-mana hari ini. Mungkin karena enggak mandi dari kemarin sore? Mungkin. Tak ada yang lebih indah dari hangat nya segelas teh dipagi hari, benar kan? Menurutku, segelas teh dengan sebiji kue coklat itu jodoh. Mereka adalah kolaborasi yang pas saat bersama. Ah iya, senyum yang ku berikan pada matahari pagi ini adalah alasan yang cukup kuat mengapa aku begitu mencintai adanya kehidupan. Dan disitu lah ku temuai yang namanya impian. Mimpi yang terlihat kosong, namun sebernarnya ada dan terlihat sangat jelas.
iPlay: Sunday morning - Maroon 5
"Sunday morning, rain is falling and I'm calling out to you
singing, "Someday it'll bring me back to you."
find a way to bring myself back home to you"
"Sunday morning, rain is falling and I'm calling out to you
singing, "Someday it'll bring me back to you."
find a way to bring myself back home to you"
Aku yang sedang asik dengan handphone ditangan dengan putaran lagu pagi ini, tiba-tiba tersadarkan dengan hari esok. Rasanya, baru kemarin ngerasain weekend tapi sudah dipertemukan sama rutinitas keseharian, sekolah. Teman ku pernah bilang disela-sela pelajaran fisika "emang nya pelajaran ini bisa ya kita aplikasikan di kehidupan?" Ucapan nya ada benarnya juga pikir ku. Dengan ilmu fisika yang kita punya sekarang mungkin nggak akan menolong kita saat kesusahan. Ah, aku nggak suka dengan pelajaran rumit itu. Semua murid yang sejenis dengan ku pasti akan mengatakan hal yang sama. Jreng Jreng. Langit yang membiru dan sesekali ada awan putih disekeliling nya.
Setinggi itu kah langit yang kutatap cerah dengan setengah mata terbuka? Yang setiap hari membangun kan pagi ku dengan sinar nya. Atau terkadang diserbu oleh hujan yang tak berkesudahan. Hari-hari dimana aku begitu merindukan secangkir teh hangat dengan aroma lemon yang khas, yang selalu ingin ku ulang setiap hari nya. Sempurna. Apalagi sambil menonton karton pagi yang mengasikkan. Ini tak akan lama kata ku, hari esok sudah menunggu untuk disambut secepatnya. Yah, aku hanya bisa berharap baik untuk hari esok. Dan memberi sedikit senyum disudut bibir ku. Sampai jumpa.
Setinggi itu kah langit yang kutatap cerah dengan setengah mata terbuka? Yang setiap hari membangun kan pagi ku dengan sinar nya. Atau terkadang diserbu oleh hujan yang tak berkesudahan. Hari-hari dimana aku begitu merindukan secangkir teh hangat dengan aroma lemon yang khas, yang selalu ingin ku ulang setiap hari nya. Sempurna. Apalagi sambil menonton karton pagi yang mengasikkan. Ini tak akan lama kata ku, hari esok sudah menunggu untuk disambut secepatnya. Yah, aku hanya bisa berharap baik untuk hari esok. Dan memberi sedikit senyum disudut bibir ku. Sampai jumpa.
Quotes of the day
“What makes life worth living is knowing that one day you’ll wake up and find
the person that makes you happier than anything in the whole world.”
“Your time is limited, don’t waste it living someone else’s life. Don’t be trapped by dogma, which is living the result of other people’s thinking. Don’t let the noise of other’s opinion drowned your own inner voice. And most important, have the courage to follow your heart and intuition, they somehow already know what you truly want to become. Everything else is secondary.”
Cinta itu sederhana
"Kamu tau nggak ini hari apa?"
"Ini hari rabu, iya kan?"
"Haha iya, ini memang hari rabu tapi bukan cuma itu"
"Terus ada apa lagi kalo gitu?"
"Ini kan hari jujur-jujuran sedunia......"
"Hahaha bisa banget deh kamu ngebohong nya"
"Aku serius haha"
"Jadi kalo emang benar, aku boleh nanya apa aja dong tentang kamu
dan kamu harus jujur?"
"Aku bakalan jawab sejujur yang aku bisa"
"Engg... Kamu pernah nggak sih mikirin aku selama hujan yang turun saat ini?"
"Kalo jujur, aku jawab itu pernah. Karena kamu itu seperti hujan. Hujan yang kadang deras
kadang juga cuma rintik-rintik."
"Maksud kamu?"
"Maksud aku, aku mencintai kamu itu seperti hujan yang berkepanjangan.Yang nggak tau
dan nggak bisa ditebak kapan berhentinya."
*tiba-tiba aku melanjutkan*
"Kalo gitu, aku boleh nggak jujur sesuatu tentang kamu?"
"Boleh, apa?"
"Aku suka sekali ketika mendengar kamu berbicara, terdengar seperti lagu pop yang
di nyanyikan dengan hati."
"Terima kasih. Aku suka kita. Aku suka hari ini."
"Aku pun begitu"
"Ini hari rabu, iya kan?"
"Haha iya, ini memang hari rabu tapi bukan cuma itu"
"Terus ada apa lagi kalo gitu?"
"Ini kan hari jujur-jujuran sedunia......"
"Hahaha bisa banget deh kamu ngebohong nya"
"Aku serius haha"
"Jadi kalo emang benar, aku boleh nanya apa aja dong tentang kamu
dan kamu harus jujur?"
"Aku bakalan jawab sejujur yang aku bisa"
"Engg... Kamu pernah nggak sih mikirin aku selama hujan yang turun saat ini?"
"Kalo jujur, aku jawab itu pernah. Karena kamu itu seperti hujan. Hujan yang kadang deras
kadang juga cuma rintik-rintik."
"Maksud kamu?"
"Maksud aku, aku mencintai kamu itu seperti hujan yang berkepanjangan.Yang nggak tau
dan nggak bisa ditebak kapan berhentinya."
*tiba-tiba aku melanjutkan*
"Kalo gitu, aku boleh nggak jujur sesuatu tentang kamu?"
"Boleh, apa?"
"Aku suka sekali ketika mendengar kamu berbicara, terdengar seperti lagu pop yang
di nyanyikan dengan hati."
"Terima kasih. Aku suka kita. Aku suka hari ini."
"Aku pun begitu"
Listening to: Endah N' Rhesa - When you love someone
Subscribe to:
Posts (Atom)